![]() |
Gambar seorang mahasiswa yang sedang diintrogasi TNI |
Reference - Forum diskusi kolaborasi antara Kelompok Studi Mahasiswa Walisongo (KSMW) dan Forum Teori dan Praktik Sosial (FTSP) didatangi intelejen, tentara, dan security. Diskusi dengan tema "Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer Bagi Kebebasan Akademik" dilaksanakan di samping Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, pada Senin (14/04/2025).
Forum diskusi sebagai bentuk kebebasan akademik dimasuki seseorang yang diduga intelejen, tak lama setelah diskusi dimulai. Intelejen yang memperkenalkan diri dengan nama Ukem, tiba-tiba hadir di tengah diskusi pembahasan militer masuk ke kampus.
Ukem yang memakai kaos hitam celana panjang langsung duduk di barisan belakang. Pemantik dari FTPS, Farhan, merasa ada sosok mencurigakan yang tiba-tiba memasuki forum diskusi. Untuk memverifikasi intelejen tersebut, Farhan mengajak masa forum untuk memperkenalkan diri dan latar belakang.
"Biar makin kenal, sebelum melanjutkan diskusi, kita saling memperkenalkan diri dan asalnya, " ujar Farhan, selaku pemantik.
Farhan menduga kedatangan Ukem merupakan dampak kolaborasi postingan diskusi dengan akun Instagram @geram_jateng.
Setelah memperkenalkan diri dengan nama Ukem, masa forum mencecar Ukem dengan pertanyaan asal instasi Ukem, sebab Intel tersebut terasa tidak seperti mahasiswa UIN Walisongo. Akan tetapi, Ukem enggan memperkenalkan asal usulnya. Merasa penyamarannya terbongkar, Ukem memutuskan keluar dari forum diskusi.
Tak lama setelah perginya Ukem, salah satu security mendatangi forum diskusi dan meminta penanggung jawab forum diskusi untuk diajak ke belakang. Rektor KSMW dan beberapa massa forum pergi bersama security tersebut.
Di belakang, tidak hanya ada security, di sana terdapat salah satu tentara. Tentara tersebut mempertanyakan identitas Rektor KSMW dan seputar diskusi yang dilaksanakan.
Sebelum forum diskusi ditutup, salah satu security mengambil foto masa forum. Pengambilan foto masa forum dilakukan tanpa meminta izin kepada anggota forum diskusi.
Penulis: Adi
Redaktur: Tegar Budi Hartadi
Komentar
Posting Komentar